Selasa, 01 Maret 2016

sunan giri dan putri cempa

Awalnya kedaton ini dijadikan sebagai pusat penyebaran agama selain Islam yang diberi nama Tapanawa, lalu oleh Sunan Giri dikuasai dan diganti dengan hal-hal yang berbau Islami. Hubungan sex dan minum-minuman keras yang telah menjadi kultur atau budaya sebelum Islam, saat kedatangan Sunan Giri telah dihapuskan, dan kembali pada alquran dan as-Sunnah.Kedaton itu terletak di atas bukit dengan beberapa tingkatan.Dan di dalam kedaton itu masih terdapat sisa-sisa dari tempat penyebaran agama sebelum Islam.Misalnya bentuk kotak yang panjang seperti kolam itu sebelum Islam datang digunakan sebagai pusat pembakaran mayat.Dan ketika Sunan Giri datang tempat itu sebagai tempat mandi.Putri Campa itu berasal dari Campa atau sekarang bagian dari Vietnam yang melarikan diri dari kejaran, hingga akhirnya sampai di wilayah sekitar Sunan Giri.Bisa dikatakan bahwa artefak ini bersifat in situ, maksudnya masih ada ditempat asalnya dan belum terlepas dari lokasi asalnya.Sudah diketahui bahwa model makam Putri Cempa itu sama seperti makam-makam pembesar lainnya yakni meniru model Candi Hindhu-Budha yang arahnya  memutar dan yang berada di titik putarannya ialah makam itu sendiri. Bentuk dari makam ini sedikit pendek, karena jika yang dimakamkan itu bukanlah seorang raja, maka kuburannya pendek dan kecil, selain alasan itu ketika Putri Campa datang ke Jawa untuk meminta perlindungan dan kecilnya makam itu merupakan simbol dari perlindungan itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar